Kenapa, Ruvel?

#NulisRandom2015 (jangan tanya udah bolong berapa yang nggak diposting)

Kau membeku. Matamu menatap lurus ke depan. Nanar. Hampa. Tentu saja hatimu menolak mempercayai apa yang baru saja kau lihat! Merah. Merah ada di mana-mana. Tapi ini bukan tempat di mana kau seharusnya berpijak. Tidak. Tidak di sini. Bukan pula dimensi di mana kau harusnya berada. Bukan juga waktu di mana kau seharusnya ada, bukan?

Mata keemasan itu. Mata miliknya. Mata yang biasa menatapmu. Kenapa? Kenapa mata itu kini penuh dengan kebencian? Kenapa mata itu diselubungi aura dingin lebih dari biasanya? Kenapa? Bukankah itu mata yang sama dengan mata yang selalu menenangkan jiwamu? Tapi sekarang, hah, bahkan melangkah satu kali pun kau tidak mempunyai cukup nyali.


Lagi, dia mengangkat bilah pisau tinggi-tinggi. Cahaya bulan sempat berkaca dan menitip kilau mengerikan. Tak sampai tiga detik, pisau tertancap pada tubuh seseorang di hadapannya. Terangkat lagi. Tertusuk lagi. Ah, betapa inginnya kau pergi dari tempat ini! Namun seolah terkekang oleh ribuan rantai, kakimu tak bergerak. Diam. Terpaku.

".....!"

Kau mendengar namamu. Lelaki yang menderita, dengan puluhan tusukan di tubuh akibat perbuatannya. Kau terperanjat, dengan seribu kata tercekat di tenggorokan. Tidak mungkin. Tidak mungkin. Tidak mungkin. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa orang ini yang dia bunuh? Dan kenapa dia membunuh orang ini?

Kenapa dia membunuh kakakku?

Dan lagi ... bukankah kakakku sudah mati sejak lama? Bagaimana bisa---------------------------------

Ruvel, kenapa kau yang membunuh kakakku? Kau membunuhnya. bukan mengambil nyawanya. Kau yang aku lihat sekarang adalah manusia. Dan seorang pembunuh. Kenapa?

Kau tak lagi mengenali Ruvel. Kakakmu menatapmu dari sana, namun tak sepatah kata pun keluar dari mulutmu.

Kenapa, Ruvel?

.

.

(Sejenis 'twist' yang saya buat dari otome game Shall We Date : Angel or Devil. Yang main game-nya pasti ngerti--yaaa, sebenarnya kakaknya heroine mati karena sakit kok. Ini hanya twist dalam khayalan saya)