Jumat, 05 Juni 2015

Curhatan Seorang ... Penulis?

Halo halo!
Wew, saya mau menuliskan sesuatu di sini. Ya iyalah, namanya juga tempat nulis bukan tempat makan. Kalau blog itu penyedia makanan gratis pasti saya ke sini setiap hari. Abaikan.
Jadi saya mau bikin curhat ngaco di sini. Ingat, ini bukan tipe curhatan galau seorang cewek yang baru diputus pacarnya. Bukan juga ratapan cewek yang nggak dapet pacar. Saya nggak jones kok. Dan saya bukan tukang galau. Oke nggak penting.


Mengingat hari ini saya stres karena nangis pas ulangan kimia (well, saya suka nangis kalau ulangan) maka saya ingin move on (?) dengan menceritakan hal lain. Saya nggak tau nulis ini untuk entri NulisRandom2015 atau tidak, karena curhatan saya kayak gini nggak pantes dipajang di kolom komentar grup NulisBuku. Udah deh, kapan mulai curhatnya kalau basa-basi terus?

Oke, siapa yang suka menulis cerita? Mungkin di antara beberapa orang yang nggak sengaja lihat blog saya dan iseng mengintip ke dalam, atau orang-orang yang salah pencet dan diam-diam bilang,"Sial, malah salah kepencet ke blog gaje!" atau orang-orang yang buka blog saya sambil diam-diam bilang,"Kampret banget ini anak promosi blog terus!" atau----*tuuuuttt*

Baiklah, di antara kalian mungkin ada yang ingin jadi penulis. Berarti sudah merasakan suka dukanya penulis dong? Wah, kalau gitu sama. Tunggu, memangnya saya penulis? Penulis SMS sih lebih sering. Nulis status facebook juga. Tunggu, saya juga suka menulis cerita kok! Bahkan itu kegiatan saya setiap ada waktu luang. Tapi, yang saya bingung nih, memangnya tolok ukur untuk seseorang agar bisa dibilang 'penulis'? Apakah dia harus mnerbitkan buku dulu? Atau ... orang yang sudah hobi menulis bisa dikatakan sebagai penulis?

Kalau saya sendiri sih, jarang juga menyebut diri saya sendiri sebagai 'penulis'. Makanya di judul post itu saya kasih tanda tanya. Walaupun menulis itu hobi saya, tapi coba hitung berapa cerita saya yang dimuat di media. Cuma dikit! Takutnya ada orang yang bilang,"Ih, orang cuma nulis segitu aja udah ngaku-ngaku penulis!" Oleh karena itu saya lebih suka menyebut diri saya sebagai 'orang yang suka menulis', walaupun beberapa orang sudah menyebut diri saya sebagai seorang penulis.

Cerita saya yang sudah dimuat di media baru segini nih:
  • World in Your Eyes - Antologi Cerita Mini Cinta Monyet (Ellunar Publisher)
  • Kenangan Biji Randu - Antologi Letter for Love (AE Publishing)
  • Peri Musim Hujan - Antologi Dentingan Melodi Musim (Penerbit Bintang Pelangi)
  • Klayar Seribu Satu Tahun Lagi - Antologi Town Sweet Town (Ellunar Publisher)
  • Anemone's Sincerity -Antologi Tulus (Rasselea Publisher)
  • Sebatang Gamelina dan Penantianku - Antologi Pohon Kenangan (Penerbit Meta Kata) --> dalam proses
Itu pun semua karya saya cuma cerpen gaje di penerbit indie. Lalu, yang saya tulis setiap hari di mana? Di hatimu----*tuuut*

Semuanya ada di dokumen rahasia saya! Ada yang saya tulis tangan, ada yang saya ketik, tapi yang baca juga cuma teman-teman saya tercinta. Padahal udah habis sepuluh buku folio, tapi nggak ada yang coba saya terbitkan jadi novel. Malu! Pesimis! Nah, itu alasan saya dan ada alasan lain yaitu malas ngetik kadang-kadang

Saya juga punya kekurangan aneh yang dibilang ciri khas oleh teman-teman saya. Yaitu ... tokoh laki-lakinya selalu menderita. Dan sebagian besar (hampir semua) sad ending. Entahlah, tapi saya kurang suka sama cerita yang kebanyakan gula dan akhir-akhirnya happy ending. Saya lebih suka cerita yang bikin nangis dan mengaduk-aduk batin (?)

Lagipula, ilmu kepenulisan saya minim sekali. Saya nggak ngerti kaidah show don't tell dan semacamnya. Saya nggak jago bikin plot twist. Gaya kepenulisan saya juga eksplisit sekali. Begitu lihat novel-novel yang gaya bahasanya 'wah' itu, saya langsung minder dan perlahan-lahan mendelep (?) ke dalam tanah. 

Lha terus kapan suksesnya? Nah, itu pertanyaan besar saya. Kapan saya bisa sukses sebagai penulis kalau pesimis terus? Eh, eh, saya ada pertanyaan lagi nih. Apa kriteria penulis dikatakan sukses? Kalau dia sudah menerbitkan banyak buku? Kalau dia kaya dari hasil tulisannya? Kalau dia bisa mencurahkan hati dan isi pikiran lewat tulisan? Kalau dia bahagia menulis? Atau kalau apa?

Oke, saya pikir sampai di sini dulu curhat gaje saya. Yang tahu jawabannya boleh komentar di bawah. Saya mau lanjut nulis dulu. Bye bye!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar