-Pembukaan-
Oke ... jadi ini adalah puisi saya yang gagal di FLS2N tingkat kabupaten Pacitan yang dilaksanakan hari ini dan bikin saya nangis berjam-jam -_- jadi sebagai pelampiasannya saya post di sini~~~
Bagai Najam Menjajah Gelap Kaki Langit
Dalam gulita, selaksa
tirta rebas di jagad raya
Tiada candra
mengusik kelabu kanopi angkasa
Kilat menyingkap
tirai-tirai halimun basah
Kau termangu,
dengan mimpi-mimpi menguap bersama bayu kembara
Rua hilang,
distansi membentang
Kau hanya insan
yang akhirnya diam
Melanglang jalan
panjang,
Sahasra rintang
paksamu berperang
Pada
ngarai-ngarai perangkap usang
Kau terpasah
luput arah
Menyangsi
gelisah menguar kesah
Angan berkelana,
terdampar di pulau-pulau asak belantara
Khayal mengepak
merindu dirgantara
Fatamorgana
tertawa, membuai sang delusi
Asamu kian aksa
hingga lamunan sepi
Takkan
membawanya kembali
Kau campak mimpi
dan angan fana
Yang sempat
melambai menggoda netra
Kini menjejak
jarak menghadang
Tak mampu kau
gapai, lenyap sudah melayang
Malam ini, hujan
melantunkan kakofoni
Denyar
cabang-cabang linear menghujam mega
Kau termangu
lagi, imaji senyap lagi
Berlayar pada
samudera mimpi yang tak membentang realita
Asa yang kau
semat pada tiap juntai destinasi
Atau imaji yang
kau tuang pada belanga nadi
Ke mana mereka
menguap
Saat gelora
tinggal kepul asap?
Kini kau
tersungkur dalam puruk luka
Mantra-mantra
kubra menghapus cita
Mengambau pada
kelam takdir nan lalim
Terlena hingga
beralih musim-musim
Berlaunglah
engkau pada cakrawala
Atas takdir yang
kau sangka tak setara
Karena letih
yang kau nyana sia-sia
Kala kandas
sudah hasrat dilahap gulita
Hingga lain hari
kau jumpa di sana
Mereka yang
memupus duka tiada putus asa
Kau mengelih
imperfeksi gurati tawa
Dan tak mereka
tudungi bahagia
Mereka yang
tiada lelah menabuh genderang juang
Tiada merutuk
apabila menyapa suatu aral
Tak ada masa
depan terjamin cenayang
Namun nihil
segan menapak terjal
Kau tersadar,
tiada guna sukma terlantar
Tiada guna ingin
melangkah namun gentar
Takkan sampai
engkau pada dermaga
Jikalau tiada
kayuh dayung kau laga
Baskara yang
dikirim bersama pagi
Bercerita pada
kepingan dirimu yang rapuh
“Kau tak perlu
sayap maya, tak perlu laut ilusi
Dan bangunlah
dari mimpi-mimpi yang berduri.”
Berdesih engkau
pada jiwamu yang dahulu kalah
Bisikkan
semangat yang lampau hari luruh
Menyenandung
alun melodi nan merajah
Agar mampu
tanganmu menyeka peluh
Dari lengahmu
yang terbuai, dari nyatamu yang terabai
Tangan-tangan
surya menembus mega yang berperai
Yang mungkin
seribu tahun berkarat kuyu
Menunggu sang
pemimpi maya bangkit dari angan semu
Di sini jua kau
beralih
Dari sang
pelayar fantasi maya bersayap koyak
Menjadi seorang
penggenggam matahari
Mengembangkan
layar, menarik jangkar menjemput cita
Abstraksi khayal
yang dulu tersesat
Kan terpatri
dalam etsa-etsa realita
Seorang pemimpi
maya bangkit berdiri kuat
Lewat secarik
puisi, awal untuk memetik imaji menjadi nyata
Seolah gemilang
kini memeluk
Aral rintang tak
jadikanmu takluk
Bagai najam
menjajah gelap kaki langit
Dari nircahaya
engkau benderang bangkit
Bravo!! :v
BalasHapus